BLOG | Bagaimana sih konsep Kampung Susun Deret (KSD) yang digulirkan Jokowi alias Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta 2012?? Vertikal atau Hirizontal. Berikut ada gambarannya..
Jokowi Perlu Nonton Film Dredd
Jurnas.com | GUBERNUR DKI Jakarta, Joko Widodo atau dikenal Jokowi nampaknya perlu menonton film bergenre futuristik "Dredd' yang disutradarai Pete Travis ini. Film yang dibintangi Karl Urban, Olivia Thirlby dan Lena Headey ini bercerita tentang dinamika yang terjadi dalam sebuah kawasan Mega-City One, Amerika Serikat, yang dapat menampung sekitar 75.000 penduduk.
Nah, mengapa Jokowi perlu menonton? Karena konsep kawasan Mega-City One tersebut lebih kurang sama dengan konsep 'Kampung Susun' yang pernah digulirkan Jokowi. Bangunan-bangunan raksasa itu dapat disamakan dengan perkampungan yang dihuni kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Film ini menceritakan tokoh penegak keadilan oleh hakim yang memberantas tindakan kriminal yang terjadi di blok-blok penduduk yang menghuni menara yang dapat menampung satu kecamatan penduduk Jakarta tersebut.
Walaupun Kampung Susun ala Jokowi belum difinalisasi dengan matang, konsep ini telah menjadi wacana lama dalam mengatasi densitas penduduk di kota-kota besar.
Pada tahun 2004, sebuah perusahaan arsitektur Jepang The Shimizu Corporation pernah mengungkapkan niat mereka untuk membangun 'Kampung Susun' bernama Shimizu TRY 2004 Mega-City Pyramid di pantai Jepang.
Bangunan berbentuk piramida ini akan 12 kali lebih besar daripada Piramida Giza di Mesir yang dibangun para Firaun. Bangunan setinggi 2.004 meter ini direncanakan dapat menampung 750.000 manusia dan akan menjawab kelangkaan tanah dan bangunan di Tokyo.
Selain terdapat perkantoran, tempat hiburan dan hotel sendiri, bangunan ini diwacanakan dilengkapi dengan 240.000 unit perumahan yang digerakkan oleh energi sendiri dari matahari maupun angin. Berbagai riset sedang dilakukan agar struktur ini tahan gempa, tsunami dan bencana lainnya.
Ada juga pencakar langit setinggi 4 km dan seluas 6 km yang diwacanakan untuk mengatasi kepadatan penduduk. Taisei Corporation pada tahun 1995 meluncurkan desain bangunan X-Seed 4000 yang dibuat Peter Neville. Bangunan dengan 800 lantai ini direncankaan dapat menampung 500.000 sampai satu juta penduduk sehingga bila dua saja bangunan seperti ini ada di Indonesia akan mempunyai hak untuk melakukan pemekaran menjadi provinsi terpisah.
Untuk membangun kota-menara ini diperkirakan membutuhkan USD300 miliar di tahun 2006 dan bisa menjadi US$327 miliar-US$981 miliar di tahun 2011. Tentu biaya ini akan terus membengkak bila penghitungannya molor terus seperti pembangunan MRT (Mass Rapid Transportation) di Jakarta yang terus molor.
Konsep Kampung Susun lainnya adalah Menara Babilonia atau Tower of Babel yang dirancang Toshio Oshima dan T Ojima dari Universitas Waseda. Tower yang akan dibangun di Tokyo ini setinggi 10 km dan dapat menampung 30 juta penduduk. Tower ini membutuhkan dana 3000 triliun yen untuk menyelesaikan pembangunannya dengan masa 100-150 tahun. Bangunan ini akan menyediakan space seluas 1700 km dan membutuhkan 10 miliar ton besi untuk merampungkannya.
Konsep-konsep bangunan ini mengalahkan konsep bangunan yang hampir pernah dibangun atau yang akan dibangun dalam waktu dekat seperti Tower Nikitin rancangan Nikolay Nikitin di Tokyo (1967-1968) atau Kingdom Tower (Burj al Mamlakah) setinggi 1 mil (1,6 km) di Jeddah yang tidak jadi dibangun karena krisis ekonomi 2009. Namun pembangunan tower yang akan menelan biaya US$1,23 miliar ini akan terus dilakukan sebagai bagian dari pembangunan Kingdom City oleh Pangeran Al Waleed bin Talal pemilik Kingdom Holding Company.
Hal yang sama juga pada pembangunan Burj Mubarak Al Kabir, sebuah tower setinggi 1001 m di Kuwait.
Di balik itu semua sampai sekarang hanya Burj Kahlifa setinggi 830 meter yang sudah rampung selesai.
Bangunan yang terdiri dari perhotelan, perkantoran dan 900 apartemen ini tidak dapat dikatan sebagai 'Kampung Susun' karena hanya orang-orang kaya setempat serta miliuner India dan Iran yang paling banyak menyewa tinggal di tempat tersebut.
Kembali ke film Dredd, teori kriminologi tentunya akan berubah seiring dengan perubahan cara hidup penduduknya. Orang-orang miskin diceritakan menghuni tower-tower setinggi 1 km yang terdiri dari 200 lantai tersebut. Perang antar kampung atau antar lantai menjadi pemandangan keseharian.
Karl Urban sebagai Hakim Dredd terlihat sibuk membasmi pengedar narkoba yang menguasai kampung susun itu. Penduduknya jarang keluar bangunan karena semuanya tersedia.
Melihat dari konsep, fiksi dan kenyataan di atas, konsep kampung susun manakah yang dimaksud Gubernur Jakarta Joko Widodo untuk mengatasi densitas penduduk dan kelangkaan tanah dan bangunan di Jakarta? hanya Jokowilah yang lebih tahu.
loading...
No comments:
Post a Comment