Thursday, July 10, 2025

Jejak Tortor Mandailing dari Saba Hingga Barus


Tarian tortor yang dikenal luas sebagai warisan budaya dari Sumatera Utara, khususnya Mandailing, terus menimbulkan kekaguman dan perdebatan seputar asal-usulnya. Dua narasi besar kini mewarnai perbincangan akademik dan budaya: satu berpijak pada sejarah lokal Batak Toba dan pengaruh kerajaan-kerajaan Sumatra sejak abad ke-13, dan satu lagi mengusung tafsir spiritual yang menghubungkan tortor dengan Nabi Sulaiman serta peradaban kuno di Timur Tengah. Masing-masing membawa warna sejarah dan identitas yang layak dihormati.

Versi pertama, yang lebih banyak dianut oleh kalangan antropolog dan sejarawan, menyebut bahwa tortor telah dikenal sejak masa awal peradaban Batak, diperkirakan sejak abad ke-13 atau sebelumnya. Masa ini beririsan dengan era kemunculan Kesultanan Barus yang dicatat dalam naskah Sejarah Raja-raja Barus. Dalam fase ini, kawasan pantai barat Sumatra—khususnya Barus dan Mandailing—menjadi simpul penting perdagangan, budaya, dan penyebaran Islam awal, yang bersentuhan erat dengan Samudera Pasai dan jaringan ulama dari Arab hingga Gujarat.

Sebagai pelabuhan yang sangat tua, Barus tidak hanya menjadi pintu masuk rempah-rempah dan kapur barus ke dunia Islam dan Eropa, tetapi juga tempat percampuran nilai budaya dan spiritualitas. Dari tempat inilah diperkirakan bentuk-bentuk awal tortor berkembang sebagai bagian dari ritus penguasa lokal dan masyarakat adat, dengan pengaruh budaya maritim, India, dan Islam. Tortor pada masa itu adalah wujud penghormatan kepada leluhur, dengan iringan musik gondang yang menyatu dengan nilai-nilai religius masyarakat.

Sementara itu, narasi kedua berkembang dari komunitas Mandailing yang menyandarkan sejarah tortor pada warisan spiritual yang jauh lebih tua. Dalam versi ini, tortor dipercaya berasal dari masa Nabi Sulaiman AS, dan merupakan peninggalan suku-suku Timur Tengah yang berbaur di wilayah Asia Selatan dan Sumatra (Sayaniga). Klaim ini bersandar pada penafsiran linguistik dan legenda bahwa kata “tor” berasal dari bahasa Semit “Ṭūr” yang berarti gunung, dan bahwa gerakan tortor mencerminkan bentuk penghormatan sakral terhadap Tuhan dan alam.

Lebih lanjut, komunitas yang mendukung narasi ini menautkannya dengan kata “Sabak” atau “Saba’,” yang juga menjadi nama wilayah di Jambi dan identik dengan kisah Ratu Saba dalam Al-Qur'an. Nama Sayabiga sendiri disebut dalam sumber-sumber Arab awal sebagai komunitas pelaut dan tentara yang berasal dari wilayah timur India dan kepulauan, kemungkinan besar Sumatra atau Semenanjung Melayu. Ini menjadi celah interpretasi baru bahwa Sumatra sudah dikenal dalam dunia Timur Tengah kuno sejak ribuan tahun lalu.

Para peneliti kini mulai menaruh perhatian pada istilah “Zabag” dan “Sayabiga” yang tercatat dalam literatur Arab abad ke-8 hingga ke-10, dan menggambarkan kerajaan-kerajaan kaya di wilayah Asia Tenggara. Nama-nama ini dipercaya merujuk pada Sriwijaya dan negeri-negeri Sumatra yang menjadi pusat budaya maritim dan spiritual pada masa itu. Dengan begitu, klaim bahwa tortor adalah peninggalan spiritual dari zaman Nabi Sulaiman bukan tidak mungkin dijelaskan sebagai bagian dari warisan kolektif dunia Melayu-Kuno.

Namun demikian, kedua pendapat ini sering berbenturan dalam forum budaya dan akademik. Satu pihak menuntut validitas historis dan bukti arkeologis, sementara pihak lain mengedepankan kepercayaan, spiritualitas, dan tradisi lisan turun-temurun yang dianggap lebih otentik daripada catatan barat atau kolonial. Ketegangan ini mencerminkan dinamika antara ilmu pengetahuan dan kebudayaan lokal yang memiliki logikanya sendiri.

Untuk membangun saling pengertian, penting bagi kedua pihak untuk tidak memaksakan klaim sebagai satu-satunya kebenaran sejarah. Versi akademik yang menyandarkan diri pada kronik, prasasti, dan artefak perlu membuka ruang untuk tafsir spiritual yang berkembang di tengah masyarakat adat. Sebaliknya, narasi spiritual yang mengaitkan tortor dengan nabi dan suku kuno harus terbuka pada penyempurnaan melalui kajian ilmiah agar bisa dikaji lintas disiplin.

Dengan pendekatan multikultural dan multidisipliner, tortor tidak hanya menjadi warisan Batak atau Mandailing semata, tetapi juga bagian dari mozaik besar sejarah global. Kemungkinan bahwa tortor adalah hasil asimilasi dari tradisi Timur Tengah, India, dan lokal Nusantara dapat memperkuat posisi Sumatra sebagai pusat peradaban kuno yang sejajar dengan Mesopotamia, India, dan Jazirah Arab. Dalam konteks ini, Sumatra bukan sekadar pulau di ujung barat Indonesia, melainkan simpul sejarah dunia yang masih perlu digali lebih dalam.

Bagi masyarakat Mandailing sendiri, kedua narasi itu seharusnya menjadi sumber kebanggaan, bukan pemisah. Versi akademik menegaskan keterlibatan Mandailing dalam proses sejarah lokal dan nasional, sedangkan versi spiritual menanamkan kebanggaan kosmologis dan kesadaran akan warisan suci yang mengikat masa lalu dengan masa kini. Keduanya memberi makna yang berbeda tapi saling melengkapi dalam membentuk identitas.

Ketika tortor ditampilkan dalam perayaan adat, baik sebagai ritus keagamaan maupun budaya, ia merepresentasikan kesinambungan nilai. Gerakan pelan dan anggun para penari tortor bukan hanya estetika, tetapi bahasa tubuh yang membawa pesan leluhur dan kesadaran kosmis. Musik pengiring seperti onang-onang di Mandailing atau gondang di Toba memperkuat kesan sakral dan kekeluargaan dalam setiap langkah.

Membuka dialog antar-narasi ini adalah tugas generasi muda Batak dan Sumatera pada umumnya. Pelestarian tortor harus melibatkan bukan hanya pertunjukan dan dokumentasi, tetapi juga keterbukaan terhadap interpretasi sejarah yang beragam. Baik yang mendasarkannya pada Barus abad ke-13 maupun Saba ribuan tahun silam, tortor adalah bahasa kebudayaan yang menyatukan, bukan memecah.

Dengan dukungan riset linguistik, arkeologi, sejarah lisan, dan tradisi spiritual, tortor bisa menjadi kunci untuk memahami interkoneksi peradaban global masa lalu. Ia menjadi jendela yang membuka kemungkinan bahwa Sumatra pernah menjadi bagian penting dari sejarah dunia, dan tortor adalah salah satu simbolnya.

Tari yang dulunya dilakukan oleh raja-raja Mandailing diiringi onang-onang kini menjadi bagian dari pertunjukan lintas budaya, dari pesta adat hingga panggung internasional. Namun nilai-nilai sakral tetap harus dijaga, agar tortor tidak kehilangan ruhnya sebagai penghubung antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Di masa depan, penelitian tentang istilah seperti Sayabiga, Zabag, dan Saba dalam literatur kuno harus terus dilakukan untuk membuka ruang baru dalam sejarah Asia Tenggara. Jika benar Sumatra pernah disebut dalam kisah para nabi atau prajurit kerajaan kuno, maka tortor bisa menjadi jejak budaya yang membuktikan keterlibatan kita dalam narasi besar umat manusia.

Sebagai masyarakat adat yang masih hidup dan dinamis, Batak Mandailing patut merayakan pluralitas makna tortor. Menggali warisan lokal bukan untuk mengunggulkan satu versi atas yang lain, tetapi untuk menunjukkan kekayaan sejarah yang tidak dimiliki sembarang bangsa. Dengan saling menghormati, sejarah dan spiritualitas bisa menari bersama—dalam irama tortor yang abadi.


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Suku_Mandahiling

https://www.facebook.com/share/p/1Dz6DAi1EA/

https://www.facebook.com/share/p/1BhsNsFRGn/

https://www.facebook.com/share/p/1DzJa478G7/

https://www.facebook.com/share/p/1ERKacf2WQ/

https://www.facebook.com/share/p/18uwktUk6N/

https://www.facebook.com/share/v/1EedjVp4NV/

https://www.facebook.com/share/p/16XPH2xKre/

https://www.facebook.com/share/p/16dHykcpqv/

https://www.facebook.com/share/p/16hJ1a1ttR/





Tuesday, April 8, 2025

Jejak Islam di Pakpak Bharat dan Dairi: Barus, Binanga, Singkil Sebagai Gerbang Awal


Kabupaten Pakpak Bharat dan Dairi, wilayah yang kaya akan budaya dan sejarah di Sumatera Utara, menyimpan catatan menarik mengenai masuk dan berkembangnya agama Islam. Berbeda dengan daerah pesisir timur Sumatera yang lebih awal tersentuh oleh gelombang dakwah, Islamisasi di Pakpak memiliki dinamika dan tokoh-tokoh pionir tersendiri. Namun, jejak jalur perdagangan dan interaksi budaya dari pusat-pusat Islam awal di Sumatera seperti Barus, Binanga (kini bagian dari Subulussalam), dan Singkil, tidak dapat diabaikan sebagai fondasi awal penyebaran ajaran Islam di wilayah pegunungan ini.

Barus, yang dikenal dalam catatan sejarah sebagai salah satu bandar perdagangan tertua di Nusantara, telah menjadi titik temu berbagai peradaban, termasuk penyebaran agama Islam pada masa-masa awal. Para pedagang dan ulama yang datang melalui jalur laut dan darat dari Barus membawa serta nilai-nilai Islam, yang secara perlahan mulai berinteraksi dengan masyarakat lokal di pedalaman, termasuk wilayah yang kini dikenal sebagai Pakpak Bharat dan Dairi.


Meskipun belum ada catatan eksplisit mengenai dakwah terstruktur dari Barus langsung ke Pakpak pada masa awal, pengaruh keislaman dari bandar niaga penting ini kemungkinan merembes melalui jalur perdagangan dan pertukaran budaya antar wilayah.

Binanga, yang kini menjadi bagian dari Kota Subulussalam, juga memiliki peran signifikan dalam sejarah Islam di Sumatera bagian utara dan tengah.

Sebagai pusat permukiman dan jalur lalu lintas perdagangan, Binanga menjadi salah satu simpul penyebaran Islam ke wilayah pedalaman. Interaksi antara masyarakat Binanga yang mayoritas Muslim dengan komunitas-komunitas di sekitarnya, termasuk yang berada di wilayah Pakpak, membuka peluang bagi masuknya ajaran Islam secara bertahap. Para pedagang dan musafir dari Binanga, yang membawa serta identitas dan nilai-nilai Islam, berpotensi menjadi agen-agen awal pengenalan agama ini kepada masyarakat Pakpak.


Singkil, yang terletak di pesisir barat Aceh, juga memainkan peran penting dalam dinamika keislaman di wilayah sekitarnya. Sebagai bandar pelabuhan yang aktif, Singkil menjadi pintu masuk bagi para pedagang dan ulama dari berbagai daerah. Jalinan perdagangan dan hubungan sosial antara Singkil dan wilayah pedalaman, termasuk Pakpak, membuka ruang bagi pertukaran gagasan keagamaan.

Meskipun prosesnya mungkin tidak langsung dan terstruktur, pengaruh Islam dari Singkil secara bertahap dapat mencapai komunitas-komunitas di Pakpak melalui interaksi antar masyarakat dan jalur-jalur perniagaan tradisional.

Dalam konteks perkembangan Islam di Pakpak, muncul tokoh-tokoh penting yang secara aktif menyebarkan ajaran Islam dan membangun komunitas Muslim. Salah satunya adalah Maliddin Maarif Lubis, seorang tokoh yang memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat dan semangat dakwah yang membara. Berasal dari Medan, sebuah kota dengan tradisi Islam yang mapan, Lubis membawa serta militansi dakwah yang luar biasa dalam upayanya mengenalkan dan mengembangkan Islam di tengah masyarakat Pakpak.


Langkah strategis yang dilakukan oleh Maliddin Maarif Lubis adalah melibatkan keluarganya secara aktif dalam proses dakwah. Istrinya turut serta berbaur dengan masyarakat Pakpak, membangun jembatan komunikasi dan saling pengertian yang sangat penting dalam penyebaran nilai-nilai agama. Pendekatan personal dan inklusif ini menjadi kunci keberhasilan Lubis dalam merangkul masyarakat setempat dan menanamkan benih-benih keimanan.

Maliddin Maarif Lubis juga memiliki keterkaitan dengan Yayasan Zending Islam, sebuah organisasi yang didirikan oleh Haji Guru Kitab Sibarani, seorang tokoh Muslim dari Porsea, Toba Samosir.

Yayasan yang berpusat di Medan ini memiliki visi yang luas dalam menyebarkan Islam, tidak hanya di kalangan masyarakat Pakpak, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak-anak dari komunitas tersebut untuk menimba ilmu agama melalui pendidikan pesantren. Keterlibatan Lubis dalam yayasan ini menunjukkan adanya upaya terorganisir dalam memajukan pendidikan dan pemahaman Islam di wilayah Pakpak.

Sebelum mengemban amanah sebagai Ketua Yayasan Zending Islam, Maliddin Maarif Lubis memiliki pengalaman yang luas di bidang kemasyarakatan dan informasi. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Penerangan Sumatera Utara, sebuah posisi yang memberikannya pemahaman mendalam tentang dinamika sosial dan budaya di wilayah tersebut. Latar belakang ini kemungkinan besar memengaruhi pendekatan dakwahnya yang menekankan pada pembangunan masyarakat secara holistik.

Selain pengalaman di pemerintahan, Maliddin Maarif Lubis juga memiliki akar pendidikan agama yang kuat. Ia adalah alumni Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, sebuah institusi pendidikan Islam terkemuka di Sumatera Utara. Di pesantren tersebut, ia berguru kepada murid-murid Syeikh Musthafa Husein, seorang ulama kharismatik yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut. Pendidikan agama yang mendalam ini menjadi landasan teologis dan metodologis bagi upaya dakwah Lubis di Pakpak.

Berbeda dengan para pionir Islam sebelumnya yang mungkin lebih fokus pada pengenalan ajaran dasar, Maliddin Maarif Lubis memiliki visi yang lebih komprehensif dalam membangun masyarakat Muslim Pakpak. Ia menyadari bahwa untuk memajukan komunitas, pembangunan sarana pendidikan menjadi prioritas utama, terutama mengingat kondisi pendidikan masyarakat Islam Pakpak pada masa itu yang masih relatif lemah. Keyakinan akan pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan mendorong Lubis untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam membangun infrastruktur pendidikan.
Dalam melaksanakan misi dakwahnya, Maliddin Maarif Lubis tidak bekerja sendiri. Ia mendapatkan dukungan yang signifikan dari masyarakat setempat yang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan agama bagi generasi muda. Bersama-sama, Lubis dan masyarakat membangun madrasah-madrasah di berbagai lokasi strategis, terutama di daerah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Keberadaan madrasah-madrasah ini menjadi pusat pendidikan Islam bagi anak-anak Pakpak, memberikan mereka akses terhadap pengetahuan agama dan nilai-nilai moral yang luhur.

Hingga kini, jejak perjuangan Maliddin Maarif Lubis masih dapat disaksikan melalui keberadaan madrasah-madrasah yang ia bangun. Sebagian besar madrasah tersebut masih beroperasi aktif sebagai lembaga pendidikan Islam, mencetak generasi muda Pakpak yang beriman dan berilmu. Meskipun sebagian kecil madrasah lainnya sudah tidak lagi difungsikan sebagai sekolah, keberadaannya tetap menjadi saksi bisu atas dedikasi dan visi seorang pionir Islam yang berupaya membangun masyarakat melalui pendidikan.

Kisah perjalanan Islam di Pakpak Bharat dan Dairi, dengan akar yang mungkin terhubung dengan pusat-pusat Islam awal seperti Barus, Binanga, dan Singkil, serta diperkuat oleh dedikasi tokoh seperti Maliddin Maarif Lubis, merupakan bagian penting dari sejarah Islam di Sumatera Utara. Upaya membangun masyarakat melalui pendidikan yang dipelopori oleh Lubis memberikan warisan yang berkelanjutan bagi perkembangan Islam di wilayah ini. Semangat dakwah yang inklusif dan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan menjadi pelajaran berharga dalam memahami dinamika penyebaran Islam di berbagai wilayah Nusantara.

Thursday, November 10, 2022

Bagaimana Nasib Bursa Saham Yaman Setelah Houthi Kuasai Sanaa?

Para investor Yaman belakangan dilaporkan banyak yang menjadi korban penipuan investasi saham di beberapa negara Teluk melalui calo atau mediator.

Hal itu dapat difahami karena Yaman tidak mempunyai Bursa Saham sendiri walau pernah digagas pada tahun 2010 di Sanaa.

Melihat kondisi sekarang, pendirian Bursa Saham di Sanaa menjadi tidak realistis karena ibukota Yaman itu kini sedang dikuasai kelompok Houthi.


Maka tak heran peluang investasi utama justru adalah dengan menanamkan saham di perusahaan BUMN atau swasta yang dikendalikan Houthi di Sanaa maupun pemerintah yang sah di Aden yang dikuasai milisi Dewan Transisi Selatan (STC) pemerintahan de facto Yaman Selatan.

Jika pemerintah yang sah ingin mendirikan kembali Bursa Saham maka pilihanya adalah berlokasi di tempat yang relatif aman seperti Marib, Mukalla dan Seiyun di Hadramaut.

Friday, November 2, 2018

DPRD Jawa Tengah Terus Godok Bentuk dan Nilai Saham BUMDes di Jalan Tol Bawen-Jogja

ilustrasi
INFO PERUMAHAN -- Usulan kepemilikan saham untuk rakyat melalui badan usaha milik desa (bumdes) atas jalan tol untuk rute dari Bawen, Jawa Tengah, ke Daerah Istimewa Yogyakarta, bergulir. DPRD Jawa Tengah belum sepakat bentuk dan nilai kepemilikan saham tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan setelah menggelar focus group discussion (FGD) soal itu, Pemerintah Provinsi Jateng menggodok bentuk kepemilikan tol sejauh 71-75 kilometer tersebut.

“Teknisnya belum, sekarang lagi kami bicarakan. Soalnya kemarin DPRD pendapat tata ruangnya berbeda. Dalam FDG, kami sampaikan sudah dipikirkan belum polanya dengan konsep yang dimiliki. Tapi ini saya dorong terus,” ujar Ganjar kepada Gatra saat ditemui di Purworejo, Kamis (1/11).

Namun ia mengakui pembahasan itu belum mencapai kata mufakat terutama untuk bentuk penguasaan sahamnya. Yang jelas, pemprov dan DPRD sepakat, rakyat memiliki andil atas tol itu.

“Mereka (DPRD) lagi memikirkan bentuk yang memungkinkan apakah  di main business (bisnis utama) atau di sub(-usaha) atau di anak perusahaan atau di rest area tol. Belum 100 persen disepakati model yang saya tawarkan ownership system sebagai share holder. Ingin libatkan (rakyat) iya,” tutur dia.

Selain itu, pemda juga mengkaji kemampuan pengelolaan keuangan warga jika mendapatkan bagian saham tol melalui bumdes. “Kami bicara feasibility kalau nanti dikasih mereka punya kemampuan keuangan atau tidak,” katanya.

Menurut dia, usulan bumdes yang memiliki saham jalan tol ini demi pemerataan kepemilikan. ”Prinsipnya, kalau mungkin holding share yang bisa dibagikan ini akan mendekatkan nilai sosal, sehingga secara kepemilian akan lebih merata,” ucapnya.

Ganjar mengatakan nilai dan besaran saham juga belum ditentukan. Namun usulan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.

Sebelumnya, rencana proyek tol Bawen-Yogyakarta ini sempat menuai polemik karena DPRD Jateng menyatakan jalur tol ini rawan gempa, melalui lahan produktif,dan ada alternatif lebih murah dengan mengaktifkan jalur kereta api.

Belakangan sikap DPRD melunak dengan menyatakan tak menolak proyek itu melainkan belum memperoleh data yang memadai.

Proyek ini termasuk proyek strategis nasional dengan nilai investasi diperkirakan sekitar Rp12 triliun.

More
:: Cara Membuat Blog di Blogspot, antara Blog Gratis dan Bayar:: Blog Abu-abu Bisanya untuk apa:: Buat Cover Majalah Sendiri:: Cara CAri Duit Melalui Adsense:: Cara Jitu Menghadapi Wawancara Kerja:: Cara Kuta-katik Skin dan Template:: Cara Membuat Blog Di Blogsome:: Cara Mendapat Beasiswa Yang Pas:: Daftar Hit4Pay.. Dapatkan $10 Dollar Perorang:: Daftar Text Link Ads Disini, Dapatkan Duit Sambil Ngeblog:: Dapatkan Duit Dari Adbrite.. Gampang:: Gmana Caranya Biar Blog Banyak Pengunjung:: Ikuti AlerPayBux untk Mendapatkan Uang Online:: Ikuti Program CrewBux, Termudah Dapat Duit Online:: Kumpulan Widget Yang Bagus:: Langkah Paling Awal Dalam Membuat Blog:: Langkah-langah Membuat CV atau Resume:: Memahami Istilah-istilah Adsense:: Membuat Blog di Blogdrive.com:: Membuat RSS:: Mendaftar di Blogspot:: Nggak dapat Adsense?? Bidvertiser pun jadi, Daftar di Sini!!!:: Pengaturan Blog Biar Banyak Pengunjung:: Pewarnaan Pada Blog:: Segera Daftar Ask2Link.. Dapatkan Dollar Dari Blog Anda:: Segera Dapat Uang Online, Daftar Clixsense Di Sini!!:: Wajib Diketahui Saat membuat Blog::

Thursday, January 5, 2017

Ternyata Beberapa Jenis Sayuran Ini Bisa Ditanam Kembali

INFO PERUMAHAN -- Anda mungkin seseorang penyuka sayuran atau secara rutin menyediakan sayuran bagi anggota keluarga. Tahukah Anda bisa mengembang biakkan makanan dan sayuran berikut di rumah Anda hanya dengan menggunakan air?

Ada kabar baik bagi Anda penyuka sayur terutama yang seringkali membelinya dalam bentuk organik. Dikutip dari dontwastethecrumbs.com, ada beberapa jenis sayuran yang dapat dikembangkan biakkan menggunakan air dalam stoples, tanpa harus menggunakan tanah.

Apa sih keuntungan menanam kembali sayuran-sayuran ini?

Gratis, walaupun sebenarnya Anda sebelumnya telah membeli sayuran tersebut. Anda hanya membutuhkan sedikit air.

Dapat memotong anggaran belanja, walaupun Anda tidak akan mendapatkan keuntungan atau panen besar dari sayuran-sayuran ini.

Makanan organik jadi lebih terjangkau. Jika Anda memulainya dengan membeli sayuran organik, maka Anda telah menumbuhkannya kembali dengan gratis.

Caranya mudah. Anda hanya tinggal memasukkan tanaman tersebut ke dalam air dan melihatnya tumbuh.

Berikut ini 10 tanaman yang dapat Anda tanam kembali di rumah hanya dengan sebuah wadah dan sedikit air.

Bok Choy (Sawi China)

Potong bagian bawah tangkai dan tempatkan dalam mangkuk kecil berisi air. Anda akan melihat pertumbuhan yang baru dari tengah dalam 1-2 hari. Untuk pertumbuhan yang signifikan akan terlihat kurang dari seminggu

Kubis

Tempatkan ujung akar dalam mangkuk berisi air. Untuk memanen, ambil  bagian yang tumbuh di sisi dalam karena rasanya paling enak.

Daun Wortel

Anda tidak bisa menumbuhkan wortel di media tanam air, namun Anda dapat menumbuhkan kembali bagian daun hijaunya. Tempatkan pangkal wortel dalam mangkuk berisi air. Saat panen, daun wortel ini bisa dijadikan salad dan bumbu pesto.

Seledri

Potong bagian bawah tangkai dan tempatkan dalam mangkuk kecil berisi air. Pertumbuhan akan dimulai dalam 3-4 hari, namun butuh waktu lebih agar seledri sepenuhnya tumbuh. Anda juga bisa mengeringkan seledri ini dan membuatnya menjadi seledri bubuk.

Adas

Potong bagian bawah dari bongkol adas sehingga akar tetap utuh, dan tempatkan di dalam mangkuk kecil berisi air.

Kucai

Kucai adalah bagian hijau yang tumbuh dari dalam bawang putih dan biasanya ditambahkan ke hidangan yang tradisional seperti asinan. Tempatkan satu siung bawang putih dalam cangkir kecil dan tambahkan air tanpa membuatnya tenggelam. Akar akan tumbuh dalam beberapa hari dan tunasnya akan segera tumbuh.

Bawang Hijau (Green Onion)

Lepaskan bagian putih dari bawang dengan akar dalam yang masih utuh. Tempatkan di dalam gelas berisi air dan Anda tidak akan kehabisan stok bawang hijau segar.

Bawang Daun

Bawang daun termasuk bahan yang sering digunakan dalam memasak. Potong bagian bawah tangkai bawang daun dan tempatkan dalam secangkir air. Pertumbuhan baru akan muncul di bagian tengah batang tanaman.

Serai

Potong bagian bawah serai dan tempatkan di wadah yang tinggi dengan air berisi setengah atau lebih. Tunas serai akan tumbuh dari bagian tengah.

Selada

Potong bagian bawah kepala selada dan tempatkan dalam mangkuk kecil. Pertumbuhan baru akan terlihat dalam waktu 3 hari. Selada bisa dipanen dalam waktu 2 minggu. (sumber)



More
:: Cara Membuat Blog di Blogspot, antara Blog Gratis dan Bayar:: Blog Abu-abu Bisanya untuk apa:: Buat Cover Majalah Sendiri:: Cara CAri Duit Melalui Adsense:: Cara Jitu Menghadapi Wawancara Kerja:: Cara Kuta-katik Skin dan Template:: Cara Membuat Blog Di Blogsome:: Cara Mendapat Beasiswa Yang Pas:: Daftar Hit4Pay.. Dapatkan $10 Dollar Perorang:: Daftar Text Link Ads Disini, Dapatkan Duit Sambil Ngeblog:: Dapatkan Duit Dari Adbrite.. Gampang:: Gmana Caranya Biar Blog Banyak Pengunjung:: Ikuti AlerPayBux untk Mendapatkan Uang Online:: Ikuti Program CrewBux, Termudah Dapat Duit Online:: Kumpulan Widget Yang Bagus:: Langkah Paling Awal Dalam Membuat Blog:: Langkah-langah Membuat CV atau Resume:: Memahami Istilah-istilah Adsense:: Membuat Blog di Blogdrive.com:: Membuat RSS:: Mendaftar di Blogspot:: Nggak dapat Adsense?? Bidvertiser pun jadi, Daftar di Sini!!!:: Pengaturan Blog Biar Banyak Pengunjung:: Pewarnaan Pada Blog:: Segera Daftar Ask2Link.. Dapatkan Dollar Dari Blog Anda:: Segera Dapat Uang Online, Daftar Clixsense Di Sini!!:: Wajib Diketahui Saat membuat Blog::

Friday, December 23, 2016

Settlement Movement: Dakwah Rumah Sederhana dan Bedah Rumah #Spirit212

INFO PERUMAHAN -- Aksi #SuperDamai212 telah menjadi isu paling top dalam media sosial (baca).

Tak tanggung-tanggung, isu lokal Jakarta ini telah menjadi isu nasional di tahun 2016.

Di balik isu itu, ada beberapa komentar kecil yang berharap bagaimana 'ghirah' yang besar ini juga diarahkan dalam bentuk gerakan sosial perumahan, yang menyediakan tempat tinggal yang layat bagi penghuninya, tanpa kehilangan fokus pada tujuan aksi damai tersebut.

Komentar ini kelihatan kecil dan sepela. Tapi bila ditelaah dengan dalam, sebenarnya inti permasalahannya ada di situ. Mulai dari penggusuran, isu bantuan sosial sebuah minimarket ke pembangunan perumahan kelompok tertentu dan banyak fakta yang mengatakan bahwa umat Islam masih banyak yang mengalami masalah sandang atau tempat tinggal yang layak.

Selain itu, gerakan sosial perumahan bukanlah sebuah hal yang baru. Dulu kaum muhajirin diberikan solusi perumahan oleh kaum anshor di Madinah.

Italia (lihat), AS (lihat dan ini) dan Inggris (lihat) telah memulai dari seabad yang lalu.

Lebuh dari itu, gerakan sosial menyediakan perumahan merupakan bagian dari kultur Indonesia. Ada sebuah budaya gotong royong di masyarakat Indonesia sejak dahulu untuk bersama-sama membangun rumah bagi calon pengantin. Ada juga yang membuat syarat bahwa calon pengantin bisa menikah apabila sudah membangun tempat tinggal. Dia bersama teman-temannya harus berjuang ke hutan untuk mencari kayu membangun pondokan.

Modernisasi dari budaya lama ini semakin dirindukan oleh umat. Untunglah beberapa NGO telah memulai ke arah ini. Tapi jumlahnya belum masif dan beragam. Coba lihat di sini dan di sini serta info komunitas bersedekah berikut.

Pemerintah sendiri mempunyai program ini tapi denga persyaratan yang ketat dan belum menyentuh semua lapisan.

Sudah saat NGO-NGO mulim berpikir ke arah ini.



:: Cara Membuat Blog di Blogspot, antara Blog Gratis dan Bayar:: Blog Abu-abu Bisanya untuk apa:: Buat Cover Majalah Sendiri:: Cara CAri Duit Melalui Adsense:: Cara Jitu Menghadapi Wawancara Kerja:: Cara Kuta-katik Skin dan Template:: Cara Membuat Blog Di Blogsome:: Cara Mendapat Beasiswa Yang Pas:: Daftar Hit4Pay.. Dapatkan $10 Dollar Perorang:: Daftar Text Link Ads Disini, Dapatkan Duit Sambil Ngeblog:: Dapatkan Duit Dari Adbrite.. Gampang:: Gmana Caranya Biar Blog Banyak Pengunjung:: Ikuti AlerPayBux untk Mendapatkan Uang Online:: Ikuti Program CrewBux, Termudah Dapat Duit Online:: Kumpulan Widget Yang Bagus:: Langkah Paling Awal Dalam Membuat Blog:: Langkah-langah Membuat CV atau Resume:: Memahami Istilah-istilah Adsense:: Membuat Blog di Blogdrive.com:: Membuat RSS:: Mendaftar di Blogspot:: Nggak dapat Adsense?? Bidvertiser pun jadi, Daftar di Sini!!!:: Pengaturan Blog Biar Banyak Pengunjung:: Pewarnaan Pada Blog:: Segera Daftar Ask2Link.. Dapatkan Dollar Dari Blog Anda:: Segera Dapat Uang Online, Daftar Clixsense Di Sini!!:: Wajib Diketahui Saat membuat Blog::

Contact Us

Contact Form

Name

Email *

Message *